coretan hitam kehidupan dalam catatan kelabu pujangga malam
gelap maya istana duka menyimpan pesan kelam dalam misteri "KASTIL KELAM ACVR"
urban storyI
urban legendImisteri duniaIkisah kisah tengah malam
EPISODE MIMPI
ketika kepalaku terpenggal, lalu langit
menulis
kematian,
adakah kematian lain, selain waktu
lalu lumut-lumut mengering, sisik-sisik
ikan
laksana baju musim dingin
dan sungai dengan alir darah, terpejam
siapa yang terajam
dalam malam sepekat ini, wahai sang
kala
tak ada jawab
kecuali bunga-bunga tumbuh dari urat
yang terpotong
dari nyanyian-nyanyian maut
dalam mata fana, seperti kerelaan
untuk meninggalkan
dan berlayar dalam gugus segala gugus
menziarahi jazirah dengan sayap-sayap
perak
(acvr gothess)
mungkin riwayat mencipta merihnya
seperti garam memaram luka
dan senja hilang khianat
pada malam
sebab mega, segala yang bernama mega
adalah merah dan abadi
dan pejalan larut, seperti jiwaku
dengan amuk ruh, kalajengking di
kelingking
dan selaksa sihir di bibir
menujum bahwa sebuah tanda
dari kematian yang telah melepas
anak-anaknya
hanya kematian
tak ada isyarat untuk bertaruh
pada terminal-terminal waktu
selain sebuah perjalanan
dalam bayang-bayang
dan mengendap dalam angan-angan dan lenyap
acvr gothess
ketika kepalaku menggelinding
sejumput rumput, pasir hitam dan
debu
menjelma permadani
dan sebuah putaran, laksana roda
pedati
telah mengirim sebuah pembunuhan
pada hakiki
tentang jiwa yang berjiwa
dan atman berdiwana di antara seribu
gugus nusa
menembus ruang waktu
menyerpih bulan, dengan segala tarian
dan menusuk matahari dengan tonggak
pelanangan
dan merebut kehendak dari jaman
: aku sang pejantan
tapi burung-burung tak beri harap, atau
jawab
tentang kelamin
hanya ratap, nyanyian, doa-doa (acvr gothess)
lalu sekuntum bunga memberi
kepastian
seperti nasib
dan gerbang garba terbuka, untuk
sebuah mimpi tentang mimpi